Kamis, 15 November 2012

Manfaat Sholat

Langsung saja berikut manfaat sholat untuk kesehatan jasmani dan rohani kita

1. Ruku’ dengan posisi yang benar akan memberikan manfaat antara lain ;
a. Menjaga melekatnya tulang tungging dengan tulang belakang sehingga persendian menjadi licin. Bagi wanita, jika tulang tungging melekat dengan tulang belakang, maka mengakibatkan persendian kaku dan tulang pinggul menyempit sehingga sulit melahirkan.
b. Dapat memperbaiki letak bayi yang kurang baik bagi ibu yang sedang hamil, sehingga pada saat melahirkan tidak mengalami patah tulang tunggingnya.
c. Memperlancar sirkulasi darah dari jantung ke seluruh tubuh, terutama ke otak/kepala sebagai pusat susunan syaraf.
d. Menghindarkan diri dari berbagai penyakit tulang belakang, seperti :
Ø Acute Lumbargo ; sengal (rasa sakit) pinggang mendadak.
Ø Cronic Recurant ; sengal (rasa sakit) pinggang menahun.
Ø Spondilosis ; tergelincirnya ruas tulang belakang.
e. Menyembuhkan kelainan-kelainan tulang belakang bagi anak-anak akibat posisi duduk yang kurang baik pada saat belajar misalnya penyakit kiposis (bungkuk), lordosis(menjorok ke depan) dan skoliosis (bengkok ke kanan atau ke kiri).
2. Sujud dengan posisi yang benar akan berpengaruh positif pada tubuh, yaitu :
a. Otot menjadi kuat, limpa terpijit sehingga aliran darah menjadi lancar karenanya.
b. Berkembangnya otot dada bagi wanita, sehingga menghasilkan buah dada yang montok dan bagus bentuknya.
c. Sirkulasi darah dari jantung ke seluruh tubuh akan lancar, keperluan darah di otak pun akan terpenuhi. Karena otak adalah pusat susunan syaraf, maka terpenuhi atau tidaknya kebutuhan darah di otak akan banyak berpengaruh terhadap seluruh tubuh.
3. Duduk tahiyat dengan posisi yang benar mengandung banyak manfaat, yaitu :
a. Bagi Wanita
Duduk tahiyat yang benar akan memperkuat bagian-bagian kemaluan, sehingga di saat melahirkan tidak mudah terjadi kerobekan. Dengan demikian juga terjaganya tiga lubang yang sangat berdekatan. Tiga lubang tersebut adalah saluran kencing, lubang senggama, lubang dubur atau poros.
b. Bagi Laki-laki
Dengan posisi duduk tahiyat yang benar kaki memijit kemaluan, sehingga akan mengakibatkan lancarnya air seni, zakar (penis) dapat ereksi dengan baik dan testis akan dapat memproduksi sperma lebih banyak dan sehat serta hidup.
c. Telapak kaki kanan yang dapat menanggulangi penyakit kaki leter yang biasanya menyebabkan tidak tahan berdiri atau berjalan.
4. Cara turun untuk sujud dan bangkit dari sujud yang baik dan benar akan dapat memperkuat otot kaki , baik untuk laki-laki maupun untuk perempuan.
Ketika hendak sujud, bagian tubuh yang pertama kali menyetuh tempat sujud adalah kedua lutut, kemudian kedua telapak tangan dan akhinya barulah muka. Selanjutnya jika bangun dari sujud bagian yang pertama kali diangkat adalah muka, kemudian kedua telapak tangan dan akhirnya barulah kedua lutut.
Dengan kemanfaatan yang begitu besar dalam perspektif medis bagi kondisi tubuh manusia. Oleh karena itu amat disayangkan bila seseorang yang mengaku muslim tetapi tidak mau melaksanakan ibadah shalat.
Apabila shalat dilakukan dengan benar seperti diatas dengan penuh kekhusyu’an, akan menjadi sarana pembinaan mental dan psikis yang sangat jitu yang sulit dicari dalam ibadah-ibadah yang lain.
Beberapa manfaat yang dapat diambil dalam shalat terhadap mental adalah :
1. Mendidik manusia agar taat kepada pimpinan yang memberi komando, karena setelah mendengar adzan dikumandangkan, kita disunnahkan bersegera menuju masjid untuk menunaikan shalat berjamaah.
2. Mendidik manusia agar memiliki kedislipinan yang tinggi dalam melaksanakan tugas yang dipikulkan kepadanya, karena shalat telah diaturkan waktunya secara jelas.
3. Mendidik manusia untuk memiliki sikap optimis dalam menyongsong masa depan, karena inti ibadah itu adalah do’a, yaitu harapan atau permohonan kepada Allah swt. yang mengatur segala-galanya.
4. Menentramkan jiwa, karena dengan shalat seseorang akan merasa senantiasa dekat dengan Allah. Hal ini dapat dipahami karena dengan shalat berarti berdzikir, sedangkan berdzikir kepada Allah akan membuahkan ketentraman hati. Sebagaimana firman Allah :”Ketahuilah hanya dengan berdzikir kepada Allah hati akan tentram”.(Q.S.Ar Ro’du : 28).
5.Mendorong manusia berani menghadapi problematika kehidupan dengan hati sabar dan tabah. Semua problematika kehidupan dihadapi dan disadarinya sebagai ujian dari Allah yang perlu diterima untuk menguji mentalnya, serta iman dan takwanya.
6. Mendidik manusia agar bersikap sportif dan gentleman untuk mengakui kesalahan dan dosanya, karena dengan shalat merupakan kesempatan yang sangat baik untuk memohon ampunan kepada Allah swt. atas segala kesalahan dan dosa-dosanya yang telah dilakukan.
7. Menghindarkan manusia dari berbuat keji dan munkar (jahat). Jika shalat dilakukan dengan sepenuh hati, dengan sikap tunduk dan tawadlu’ (rendah hati) serta hati yang patuh, maka akan mendorong pelakunya untuk membentengi dirinya dari perbuatan buruk dan jahat. Firman Allah swt. :”Sesungguhnya shalat itu dapat mencegah diri dari perbuata n keji (buruk) dan munkar (jahat)”(Q.S. Ankabut : 45)
Itulah beberapa manfaat shalat baik dalam tinjauan secara medis maupun psikhis yang sangat baik untuk dilakukan bagi setiap umat yang mengaku dirinya beragama Islam, karena Islam bukanlah hanya merupakan simbol belaka melainkan harus dimanifesatasikan dalam perbuatan nyata sebagai tanda iman dan takwanya sudah menghunjam didalam kalbunya.


http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/07/30/manfaat-sholat-bagi-kesehatan/

Selasa, 13 November 2012

Ciri ciri pasangan egois

Setiap orang pasti pernah merasakan punya pavar,dan bahkan ganti-ganti pacar,
ganti-ganti pacar bisa berbagai alasan,salah satunya adalah kita tidak tahan dengan sikap pacar kita yang egois,
Daripada kita ribet dengan pacaran dengan orang yang egois mendingan kita mencari yang lain aja,,
istilahnya masih ada 1001 lagi yang menunggu kita di dunia,hehehehe....

Nha berikut ciri-ciri pasangan yang egois : 

1. Dia tidak pernah berbagai makanan dengan Anda. Misalnya Anda pergi ke restoran makan malam dan Anda berdua memiliki piring masing-masing. Dan sekali-sekali pasangan Anda menyuapi Anda dengan makanannya. Tapi, jika Anda sedang jatuh cinta dengan orang egois, dia tidak akan membagi atau menawarkan makanannya.

2. Dia tidak menunggu untuk makan malam dengan Anda. Padahal ini adalah salah satu hal paling romantis untuk makan bersama. Pasangan egois, akan tertidur pada saat Anda tiba di rumah setelah kerja keras seharian.

3. Dia tidak mengubah rencana untuk kenyamanan Anda. Sebagian dari kita beradaptasi dan menyesuaikan rencana untuk seseorang yang khusus dalam hati. Tapi orang yang hanya berpusat pada diri sendiri tidak akan pernah membuat perubahan pada rencananya.

4. Dia selalu membatasi kegiatan kita,misalnya kita tidak boleh jalan-jalan dengan teman-teman kita,dan juga membatasi kontak telpon kita,menghapus kontak berjenis kelamin laki-laki meskipun itu hanya teman lama,teman sekolah,atau teman kerja.Bukannya dia cinta dengan kita tapi Dia iri kita mempunyai banyak teman dan sedangkan dia tidak punya teman karena ke egoisannya,,

5. Dia biasanya pelit,orang egois 75% pelit,pelit terhadap siapapun,maksutnya selalu memperhitungkan kerugian dalam segala hal,

6. Biasanya orang egois itu tulisannya kecil-kecil dengan spasi yang hampir tidak berjarak,sehingga sulit bagi pembaca lain untuk mempelajarinya,sehingga dia sendiri yang bisa membaca.secara naluri ini dia mementingkan kepentingan sendiri,

Berikut yang saya ketahui,semoga bermanfaat untuk teman-teman,

Terima Kasiiiih
















 

Jumat, 09 November 2012

Dragon City Breding

Dragon City Lengkap Naga Panduan Breeding

Dengan
Peternakan naga adalah bagian yang unik dari bermain game di Dragon City. Namun, sulit untuk mengetahui bagaimana untuk berkembang biak apa tanpa rumus. Dalam panduan ini, kami akan memberikan beberapa rumus dan tutorial tentang cara untuk berkembang biak komodo yang Anda sukai dan gunakan di Kota Naga. Silakan berbagi panduan ini dengan Dragon City dan teman-teman facebook jika Anda telah menemukan itu bermanfaat. Terakhir silahkan periksa sisa kami pemandu Kota Naga .

Dasar Naga Pembibitan Informasi

Dasar pemuliaan Kota Naga diajarkan selama tutorial. Pertama-tama Anda harus naik level naga Anda melalui makan untuk setidaknya tingkat 4. Membangun tanah bangunan seperti Pemuliaan Pohon gunung atau Breeding, maka Anda dapat memilih naga yang Anda ingin untuk berkembang biak. Ini akan memakan waktu bagi naga untuk membuat telur dan lebih banyak waktu untuk telur menetas. Jenis-jenis keturunan tergantung pada orang tua. Selain itu, ada semacam keberuntungan yang terlibat dalam pemuliaan bahwa Anda mungkin tidak mendapatkan naga Anda mencari 100% dari waktu.
Ketika Anda pertama kali memulai permainan, kami sarankan Anda untuk mulai dari generasi 1 dan berkembang biak naga beberapa generasi tinggi. Namun, memperlambat di penangkaran Naga Murni (Kami label generasi 4 dan 4,5) karena waktu yang lama dapat menghambat perkembangbiakan bermain game.

Dasar Elemen Dragons

Untuk mulai berkembang biak naga, Anda harus terlebih dahulu memiliki blok-blok bangunan dasar. Anda harus membeli ini naga dari telur karena Anda tidak memiliki orang tua untuk menghasilkan dan kawin bagi para naga dasar.
Tanaman Naga
Fire Dragon
Bumi Naga
Air Naga
Listrik Naga
Ice Dragon
Logam Naga
Gelap Naga

Generasi 1 Breeding Dragons

Di bawah ini adalah daftar lengkap naga "Peringkat 1" bahwa Anda dapat membangun dengan menggunakan satu langkah dari naga dasar di Kota Naga. Para naga dapat diulang di setiap ayat hanya untuk kenyamanan Anda sendiri. Urutan di mana Anda masukan naga untuk pembibitan tidak mempengaruhi hasil telur. Itu semua cukup banyak didasarkan pada keberuntungan dan keberuntungan saja.

Bumi Naga Hybrid Generasi 1

Earth + Fire = Flaming Rock atau Volcano.
Earth + = Tanaman Tropis atau Cactus.
Earth + Water = Mud atau Waterfall.
Earth + listrik = Bintang atau Chameleon.
Earth + Ice = Alpine atau Snow Flake.
Bumi Logam + = Armadillo.
Earth + Gelap = Hedgehog atau Venom.

Fire Dragon Hybrid Generasi 1

Fire + Earth = Flaming Rock atau Volcano.
Api + Air = Cloud atau Blizzard.
Api + Tanaman = Firebird atau pedas.
Api + listrik = Laser atau Logam Hot.
Api + Logam = Medieval atau Steampunk.
Api + Gelap = Vampire atau Dark Fire.

Water Dragon Hybrid Generasi 1

Air + Earth = Lumpur.
Air + Api = Cloud atau Blizzard.
Air + Tanaman = Nenufar atau Coral.
Air + Listrik = Lantern Ikan atau Storm.
Air + Es = IceCube atau Ice Cream.
Air + Logam = Mercury atau Seashell.

Tanaman Naga Hybrid Generasi 1

Tanaman + Earth = Tropical.
Tanaman + Api = Firebird atau pedas.
Tanaman + Water = Nenufar atau Coral.
Tanaman + Ice = Dandelion atau Mojito.
Tanaman + Logam = Jade atau Dragonfly.
Tanaman + Gelap = Carnivore Tanaman atau Snake Rattle.

Listrik Naga Hybrid Generasi 1

Listrik + Earth = Bintang atau Chameleon.
Listrik + Api = Laser atau Logam Hot.
Listrik + air = Lantern Ikan atau Storm.
Listrik + = Logam Emas Atau Battery.
Listrik + Gelap = Neon.
Listrik + Ice = Moose.

Ice Dragon Hybrid Generasi 1

Ice + Earth = Alpine atau Snow Flake.
Ice + Water = IceCube atau Ice Cream.
Ice + Tanaman = Dandelion atau Mojito.
Ice + Medal = Platinum.
Ice + listrik = Moose.

Logam Naga Hybrid Generasi 1

Logam + Api = Medieval atau Steampunk.
Logam + Water = Mercury atau Seashell.
Logam + Ice = Platinum.
Metal + Tanaman = Jade atau Dragonfly.
Logam + listrik = Emas atau baterai.
Logam + Gelap = Zombie.

Gelap Naga Hybrid Generasi 1

Gelap + Earth = Hedgehog atau Venom.
Gelap + Api = Vampire atau Dark Fire.
Gelap + Tanaman = Carnivore Tanaman Atau Snake Rattle.
Gelap + listrik = Neon.
Gelap + Ice = Penguin.
Gelap + Logam = Zombie.
Gelap + Mud = Poo.

Generasi 2 Naga Pembibitan - Hybrid Langka

Di bawah daftar kami akan menyertakan generasi 2 breds naga yang mungkin dari generasi 1. Harap dicatat bahwa beberapa kemungkinan tidak 100%, dan mungkin ada cara lain yang berhasil dapat berkembang biak Dragon City naga yang Anda cari. Kami telah menggunakan () untuk mencatat blok bangunan dasar untuk komodo Generasi spesifik 1 untuk kenyamanan Anda.
Mud (Earth + Water) + Gelap = Poo.
Medieval (Api + Metal) + Alpine (Ice + Earth) = Api Keren Atau Sepakbola Atau Pearl Atau Armadillo Atau Flaming Batu
Neon (Gelap + listrik) + Nenufar (Air + Tanaman) = bajak laut.
Zombie + Mud (Earth + Water) = Petroleum.
Laser (Api + listrik) + Dandelion (Tanaman + Ice) = Gummy atau Fluorescent atau Laser.
Catatan khusus:
Api dingin juga dapat diperoleh melalui Laser (Api + listrik) dan Dandelion (Tanaman + Ice), Firebird dan Ice.
Armadillo juga dapat diperoleh melalui: medieval + alpine, mutiara + alpine, batu giok + bintang, Zombie + Lumpur, dan Pearl + menyala batu naga
Gummy juga dapat diperoleh melalui: Firebird + fluorecent, firebird + bintang, Jade + bintang, dan neon + nenufar
Pirate juga dapat dibiakkan dari: Rattlesnake + lanternfish dan neon + awan
Perlu dicatat bahwa tambahan Medieval + Alpine naga adalah salah satu dari rumus peternakan terbaik naga di Dragon City karena kemampuannya untuk berbagai jenis dibesarkan dari rares hybrid.

Generasi 3 Naga Pembibitan - Legendary

Pengembangbiakan naga daftar untuk pangkat legendaris baik, cukup langka. Anda benar-benar harus bergantung pada keberuntungan Anda untuk mendapatkan menembak pendaratan tersebut naga. Karena jenis elemen yang terkait dengan keturunan langka yang cukup kompleks, kita tidak memiliki formula yang tepat untuk ini Dragon City keturunan belum.
Legendary Naga - Cool Fire Dragon + Sepak Bola Naga
Kristal Naga - Coolfire + Sepakbola
Cermin Naga - Gummi Naga + Naga Api Keren
Angin Dragon - Gummi Naga + Keren Fire Dragon, Soccer + CoolFire

Generasi 4 dan 5 Pure Pemuliaan Naga - The Dragons Murni

Naga murni di Dragon City adalah update terbaru yang menggunakan semua naga legendaris yang Anda mendapatkan. Beberapa orang juga menyebutnya naga Murni yang "Unicorn" naga, karena terlihat seperti unicorn. Namun, nama yang sebenarnya di Dragon City adalah Naga Murni. Kategori ini memiliki habitat naga sendiri elemen Murni Murni dan. Berikut adalah bagaimana Anda dapat memperoleh naga murni di Kota Naga.
Kami sengaja memisahkan generasi peringkat Elemen Murni Murni dan. Anda akan membutuhkan Naga Murni sebelum Anda dapat mulai berkembang biak Unsur Murni, sehingga secara efektif membuat Elemen Murni satu generasi setelah Naga Kota Murni Naga.
Perlu dicatat lagi bahwa kesempatan pemuliaan Naga murni tidak 100%. Berdasarkan tes singkat kami, kami memperkirakan kesempatan pemuliaan Naga Murni menjadi sekitar 30 ~ 50% atau bahkan lebih rendah. Ada kesempatan untuk memiliki hasil dari kombinasi naga mungkin ketika Anda berkembang biak dua naga legendaris bersama-sama.
Generasi 4 - The Naga Murni
Pure Naga - Setiap kombinasi dari peternakan naga status legendaris - legendaris, Crystal, Cermin, Angin. Misalnya, Legendaris + kristal, Crystal + Cermin, dan ...
Generasi 5 - The Dragons Elemen Murni
Setelah Anda telah memperoleh naga Murni, Anda dapat menggunakan Dragon City murni naga untuk berkembang biak naga elemen Murni dengan rekan-rekan unsur mereka. Di bawah ini adalah daftar dari semua naga unsur murni.
Murni Tanaman = Murni Naga + Tanaman Naga
Murni Api = Murni Naga + Fire Dragon
Pure Earth = Murni Naga + Earth Naga
Air Murni = Murni Naga + Water Dragon
Pure Listrik = Murni Naga + Listrik Naga
Pure Ice = Murni Naga + Ice Dragon
Murni Logam = Murni Naga + Logam Naga
Murni Gelap = Murni Naga + Gelap Naga
Khusus Saran Pemuliaan Naga Murni dan Waktu Penetasan:
Kombinasi naga penangkaran murni membutuhkan 48 jam untuk menyelesaikan kekalahan. Penetasan setiap "murni" Kota naga naga juga mengambil 48 jam. Bersama pemuliaan naga murni dan waktu penetasan menambahkan hingga 96 jam yang 4 hari. Sebelum Anda mulai berkembang biak ini, pastikan bahwa Anda memiliki cukup naga sebagai cadangan karena mereka akan mengambil peternakan dan penetasan antrian. Menempatkan naga yang tersedia Anda ke tempat-tempat legendaris peternakan akan membuat mereka mampu untuk berperang untuk itu 2 hari awal.

Catatan: Kota Naga Menentang Breeding Elemen

Dalam daftar ini yang telah kami sediakan, ada beberapa keturunan yang mencakup unsur-unsur yang bertentangan satu sama lain. Ini berarti bahwa Anda tidak bisa biasanya berkembang biak mereka secara langsung. Namun, Anda dapat menggunakan komodo hibrida yang mengandung unsur-unsur yang berlawanan untuk berkembang biak naga hybrid. Karena hybrid yang digunakan dalam proses pembibitan, ini berarti bahwa Anda tidak akan bisa mendapatkan naga yang Anda inginkan 100% dari waktu, jadi hanya terus berusaha sampai Anda berkembang biak Dragon City naga yang Anda butuhkan!

Catatan: Dragon City Breeding Kelangkaan Booster

Hanya dalam sepekan terakhir Oktober, pengembang Dragon City telah membuka fitur baru bernama Booster Breeding Kelangkaan yang dapat digunakan untuk meningkatkan peluang peternakan Anda. Berdasarkan beberapa pengujian awal pada bagian kami, kami telah menentukan tingkat menjadi kasar "dua kali" kesempatan berkembang biak aslinya.
Ini berarti bahwa "jika" Anda memiliki sekitar 30% kesempatan pada mendapatkan peringkat naga legendaris, dengan booster kelangkaan Anda akan dua kali lipat jumlah itu pada 60%. Namun, dengan alasan yang sama, efek booster kelangkaan benar-benar terbatas ketika datang ke kombinasi Elemen Murni Murni dan. Kami memperkirakan kemungkinan pemuliaan naga peringkat Murni di sekitar 5 ~ 10%. Yang berarti bahwa booster Kelangkaan benar-benar hanya efektif memberikan Anda 5% ~ 10% lebih (namun masih menggandakan kesempatan yang membantu Anda mendapatkan mereka dua kali lebih cepat, atau bahkan lebih cepat). Harap dicatat bahwa kami tidak memiliki% tepat peluang berkembang biak, kita hanya mengamati bahwa booster Kelangkaan tergantung pada kesempatan original "langka".
Gamelytic ini putusan tentang Booster Kelangkaan Breed Naga: Ini akan menjadi investasi yang lebih baik ke pohon berkembang biak jika Anda belum melakukannya. Simpan permata Anda untuk komodo acara khusus bukannya mendorong untuk kesempatan berkembang biak keberhasilan yang lebih tinggi melalui penguat Kelangkaan. Ketika Anda sampai ke tingkat selanjutnya, ada banyak yang tersisa untuk dilakukan kecuali untuk mengumpulkan naga acara sementara membiarkan Naga peternakan Anda menjalankan jadwal.

Catatan: Update for Naga Breeding Waktu

Dalam minggu terakhir ini, Point Sosial tampaknya berjalan beberapa pengujian dengan menetapkan waktu pemijahan yang berbeda untuk naga. Tes ini sekarang tampaknya telah diluncurkan ke sebagian besar pemain yang sekarang kita menyebutnya update waktu pemijahan.
Sebelum update, waktu pemuliaan murni didasarkan pada orang tua dari pasangan naga. Dengan pembaruan ini, Kota Naga waktu pemijahan yang sekarang secara langsung berkaitan dengan bagaimana langka keturunan hybrid telur. Misalnya, telur tingkat legendaris dan murni dapat memakan waktu hingga 24 ~ 48 jam untuk berkembang biak. Untuk generasi 1 ~ 2 hibrida umumnya dapat mengambil 4 ~ 16 jam. Pembaruan ini baik dengan cara yang Anda bisa mendapatkan lebih banyak berkembang biak mencoba dalam waktu yang lebih singkat. Ini berarti bahwa jika Anda bermain konsisten sepanjang hari, Anda bisa mendapatkan rares Anda lebih cepat dalam jangka waktu pendek. Gagal non-langka telur hanya akan memakan waktu lebih pendek peternakan.

Khusus Promosi Dragons

Ini naga terdaftar karena mereka tidak dapat dilakukan melalui penangkaran. Namun, kami telah menyertakan ini untuk membuat kita Naga City gratis pemuliaan lengkap:
Paladin Naga: Listrik / Earth - Level 10 di Empires Sosial
Robot Dragon: Api / Logam - Level 10 di Wars Sosial
Dragon Spell Dragons :
Ini adalah promosi khusus yang Dragon City adalah melakukan yang mendorong Anda untuk menggunakan permata untuk mendapatkan naga yang unik. Beberapa korban tidak dapat diperoleh melalui Breeding. Selain itu, pemain telah melaporkan naga hadiah yang berbeda. Oleh karena itu Anda mungkin menerima persembahan yang berbeda pada waktu yang berbeda dibandingkan dengan pemain lain.
Naga yang diperoleh melalui Kota Naga Mantera Naga:
Butterfly Naga
Fosil Naga: Es / Elemen Gelap (tersedia 8/23/12)
Seahorse Naga: (tersedia 8/30/12)
Sky Dragon: (Tersedia 9/6/12)



http://gamelytic.com/dragon-city/dragon-city-complete-dragon-breeding-guide 

Pendingin Modem

Haay teman-teman,bertemu lagi dengan saya,
Nah langsung saja singkat padat dan mudah-mudah an jelas,hohohoho. . . . .
Kali saya akan membahas tentang modem Smartfren,memang smartfren sekarang lagi digandrungi oleh masyarakat yang suka internetan dimanapun kapan pun (tapi gak lagi pas di WC lho ya,,hahaha).
Memang internetan pake smartfren Wuuuuuuussssss kecepatan nya,tapi rata-rata setelah 20-30 menitan modem menjadi panas dan kerja modem kurang maximal alias ngedrop ataupun K.O (kayak petinju aja bisa K.O,ckckckckk.).
Nah untuk meminimalisir panas dari modem tersebut Ane punya Abacadabra ni,sesuatu pendingin yg Ane rancang sendiri,(jiiiiiiiaaaaahhhh kayak pesawat aja di rancang,hihihihi).

Pertama alat yg dibutuhkan adalah modem Ente Gan,kemudian kipas bekas coolpad yang dirumah uda gak ke pakek,kemudian kabel USB.Selanjutnya kipas kita protoli atau lepas,kemudian kita sambung dengan kabel USB,terakhir kita pasang dech ke modem ente Gan,,
selain itu modem kita setting untuk pindah dari jaringan Hybrid ke jaringan EVDO saja,ini supaya kerja modem fokus mencari sinyal Evdo saja,karena jika Jaringan Hybrid maka kerja modem akan semakin berat karena mencari 2 jaringan sekaligus.
 

Langsung saja Niiii bentuk penampakannya,,,,,,
 dari samping sudah terlihat kipas dipasang di bawah modem atau bagian penutupnya,biar agan-agan bisa tetep mengganti kartu,dan juga tidak menghalangi penangkaan sinyal,

penampakan selanjutnya.......









Sekian dulu Agan-agan dari Ane,,semoga bermanfaat buat agan-agan

Thank kyuuuu..

Jangan lupa tinggalkan Coment,,
Terima kasih..








Rabu, 19 September 2012

Judul penelitian



CONTOH JUDUL PENELITIAN BIDANG KESEHATAN
  1. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas penerapan asuhan keperawatan di RSUD …………
  2. Pengaruh metode based learning terhadap prestasi belajar peserta didik di pendidikan PAM Keperawatan (program anastesi) di Jakarta.
  3. Penggunaan model latihan relaksasi bertahap dalam menanggulangi nyeri pada klien dengan fraktur di ruang Rawat Inap Orthopaedi …………………
  4. Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan keluarga dalam merawat klien dengan skizofrenia yang rawat inap di RS Jiwa …………. tahun 1997/1998.
  5. Authorized.pngPengaruh kebijakan otonomi daerah tingkat II terhadap manajemen Dinas Kesehatan Kabupaten ………………..propinsi…………..

  1. Upaya pengendalian mutu pelayanan bidan desa di Kabupaten ……………..
  2. Pengaruh kebisingan industri penggergajian kayu (Sawmill) terhadap masyarakat sekitar di Kabupaten ……………….
  3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja bidan di desa di Kabupaten Dati II ……………..
  4. Pengaruh pendidikan seks terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja dalam mencegah penyakit menular seksual di kabupaten…………….
  5. Perbedaan efektivitas kompres dingin dengan kompres hangat dalam menurunkan suhu tubuh klien infeksi di RS........................
  6. Prevalensi pertanda infeksi VHB pada keluarga penunggu pasien Hepatitis B di ruang penyakit dalam .....................
  7. Perilaku perawat dalam pencegahan resiko tertular HIV/AIDS di instalasi rawat darurat RSUP ............................
  8. Studi komparatif efektivitas penggunaan minyak kelapa dan kamper spritus terhadap pencegahan decubitus di Rumah Sakit Umum ..........................
  9. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya pertolongan persalinan oleh dukun di Kecamatan ....................kabupaten................
  10. Dampak tindakan isolasi proteksi terhadap aspek psikososial pasien kelainan darah di RS .......................
  1. Penelitian dan pengembangan perilaku kesehatan ibu dan anak di daerah sub urban Kecamatan .................kabupaten......................
  2. Peranan kepedulian keluarga untuk mempercepat penyembuhan pasien rawat inap di RS……...
  3. Meningkatkan peran keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita penyakit TB Paru dengan penyediaan modul keperawatan di rumah.
  4. Efektivitas pembelajaran bagi dosen tetap mata kuliah keahlian (MKK) Akper .................
  5. Pengembangan daftar pengungkap sumber stress dan proses koping bagi mahasiswa keperawatan.
  6. Hubungan peran serta keluarga klien gangguan jiwa dengan lamanya hari rawat di RS ……
  7. Asuhan keperawatan pada usila dengan pendekatan proses keperawatan di Panti Wreda ……..
  8. Peningkatan kinerja layanan keperawatan melalui penugasan mandiri di RSUD Dr …………….
  9. Analisis akreditasi jabatan fungsional guru di lingkungan sekolah pendidikan kesehatan .........
  10. Efektivitas peran serta kader usila yang mengalami masalah pemenuhan kebutuhan dasar manusia di Panti Sosial Tresna Werdha ......................
  11. Model upaya penanggulangan rokok dan alkohol di lapangan remaja melalui pendekatan tokoh agama pada Kecamatan di..................
  12. Studi tentang efektivitas metode mengajar di Akademi Perawat Kesehatan ................
  13. Studi evaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan masyarakat pada penyakit TBC Paru di Puskesmas ......................
  14. Metode dan teknologi pelayanan asuhan keperawatan di Provinsi …………………...
  15. Model batuk efektif dalam upaya membersihkan jalan nafas pada pasien dengan penumpukan sekret akibat TBC Paru di RSUD ………………..
  16. Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap penanggulangan diare pada keluarga yang mempunyai bayi di Wilayah ……………………
Authorized.png
  1. Kompetensi bidan desa dalam melakukan ANC di tempat tugasnya.
  2. Kemampuan perawat menggunakan teknik komunikasi terapeutik pada klien dengan kecemasan akibat Tuberkulosa Paru.
  3. Tingkat kemampuan perawat lulusan D III dalam mengimplementasikan proses keperawatan
  4. Pengaruh ide/keyakinan diri yang tidak rasional terhadap pola penyesuaian diri remaja.
  5. Hubungan karies gigi pada anak sekolah (10-14 tahun) dengan air minum di Kecamatan……..
  6. Hubungan latar pendidikan mahasiswa AKG dan prestasi belajar.
  7. Deskriptif faktor-faktor yang berhubungan dengan minat siswa mengunjungi perpustakaan.
  8. Mekanisme koping yang digunakan pada klien yang dilakukan hemodialisa.
  9. Pengaruh program bermain untuk meningkatkan penurunan rasa nyeri pada anak pasca bedah.
  10. Pengaruh dukungan keluarga terhadap kepatuhan klien DM dalam perawatan diri di rumah.
  11. Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan penularan penyakit demam berdarah di Kotamadya ...........
  12. Derajat karies gigi (DMF.T) dan derajat kebersihan mulut (OHI.S) anak usia 12-14 tahun di 6 Dati II Provinsi ………….
  13. Korelasi kandungan magnesium, calcium dan fluorida pada air minum terhadap karies gigi siswa SD Kotamadya ………………..
  14. Perilaku orang tua dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit kecacingan pada anak SD di Dusun ……………..
  15. Pengaruh asuhan keperawatan terhadap peningkatan kemampuan keluarga merawat bayi (1-3 bulan) sesuai tahap pertumbuhan dan perkembangan Kecamatan ………………
  16. Peran masyarakat dalam penanggulangan dini penyakit demam berdarah dengue di Kotamadya ….
  17. Pengaruh pendidikan kesehatan dan home visit terhadap pengendalian angka DO klien TBC Paru.
  18. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan keluarga dalam menerima pemulangan klien gangguan jiwa kronis.
  19. Peran pedoman pembelajaran praktek klinik keperawatan dalam meningkatkan ketrampilan profesionalisme mahasiswa TK.III Semester genap D – III Keperawatan.
  20. Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap kemampuan ibu Primi dalam merawat bayi.
  21. Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan kemandirian pasien dalam merawat kolostomi di RS …………………… tahun 1999.
  22. Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan kemampuan keluarga dalam melakukan penanggulangan ISPA Non Pneumonia pada Balita di Wilayah kerja Puskesmas …………….
  23. Pengaruh metode demonstrasi terhadap kemampuan menyuluh pra tindakan.
  24. Pengaruh bermain terhadap kemampuan adaptasi sosial anak mental retardasi di SLB .............
  25. Pengaruh mobilisasi dini terhadap kecepatan penyembuhan luka post operasi daerah perut di RSUD Kabupaten ..........................
  26. Authorized.pngPengaruh pendidikan kesehatan pasien pra bedah melalui video tape terhadap kemandirian pasien melakukan mobilisasi dini pada bedah di ......................
  27. Pengaruh buku petunjuk dan manual prosedur terhadap kemampuan belajar mandiri dalam ketrampilan pemasangan NGT di laboratorium keperawatan bagi mahasiswa D- III Keperawatan di Kota ………………
  28. Pengaruh pendidikan kesehatan melalui diskusi kelompok kecil terhadap kesembuhan TBC Paru di Wilayah Kabupaten ……………….
  29. Analisa faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi di Kotamadya ....................
  30. Studi tentang kompetensi tenaga lulusan SPK Pekalongan dengan masa kerja 1 tahun di instansi pemerintah maupun swasta di Kotamadya ...............
  31. Dampak komunikasi perawat pada fase kerja dalam komunikasi terapeutik terhadap kepuasan pasien yang dirawat di  .............................
  32. Efektivitas kompres boorwater dengan kompres betadin pada penyembuhan luka kotor pasien yang dirawat di Rumah Sakit.
  33. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat usia lanjut di ………………...
  34. Pengaruh intervensi keperawatan (bimbingan bernafas dan relaksasi) sejak Kala I terhadap kekurangannya resiko persalinan.
  35. Study hubungan faktor kemampuan, hubungan faktor kemampuan dan hubungan faktor kesempatan terhadap penampilan kerja perawat lulusan D III Keperawatan dalam menyusun rencana Keperawatan D I RSUD Bondowoso di RSUD ……………..
  36. Uji aktivitas enzim pepsin dari cairan lambung pada bayi prematur dan bayi aterm.
  37. Efektivitas metode penyuluhan proyeksi untuk meningkatkan perilaku kesehatan masyarakat di Kabupaten ...................
  38. Peranan Panti Werda dalam meningkatkan kemandirian Lansia (suatu studi analisis kualitatif).
  39. Authorized.pngEfektivitas dan kenyamanan tapid sponge bath dalam menurunkan febris dibandingkan dengan kompres dingin.
  40. Pengaruh counter pressure dalam mengurangi nyeri persalinan pada ibu bersalin di empat Rumah Bersalin Kotamadya ………………. tahun 1998.
  41. Pengaruh kehadiran suami terhadap lamanya proses persalinan fisiologis.
  42. Perbandingan sosial ekonomi, pengetahuan tentang GAKI dan pola konsumsi antara keluarga penderita dan bukan penderita GAKI.
  43. Pengaruh layanan konseling sebelum operasi terhadap penurunan tingkat kecemasan klien untuk menunjang keberhasilan operasi.
  44. Survei kinerja perawat dan survei persepsi klien terhadap peran pendidikan perawat pada pasien rawat inap di RSUD Dr. ………………..
  45. Upaya untuk mengurangi rasa takut murid SD pada saat dilakukan perawatan gigi oleh siswa.
  46. Studi eksplorasi tentang manfaat air tajin untuk memperbanyak produksi ASI pada ibu pasca persalinan.
  47. Dampak semiloka terhadap peningkatan peran keluarga dalam penanggulangan demam berdarah di desa …………. tahun 1999.
  48. Efektivitas kompres larutan fisiologis dalam menyembuhkan luka gangren pada klien gangguan vaskularisasi jaringan di RSU ................
  49. Efektivitas perawatan luka steril di RSUP .................
  50. Pengembangan model terapi keluarga dalam mencegah terputusnya pengobatan pada klien TB-Paru di beberapa wilayah kerja Puskesmas ..................
  51. Assessment fungsi manajemen Puskesmas Pembantu di Provinsi Kalimantan Tengah.
  52. Pengetahuan sikap dan perilaku remaja tentang penyakit AIDS pada sekolah menengah umum / kejuruan di provinisi Sulawesi Tengah.
  53. Penilaian mutu keperawatan pada pasien tirah baring di RSUP ……………..
  54. Pola penggunaan waktu perawat untuk asuhan keperawatan di RS ……………...
  55. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan proses keperawatan di RS.............
  56. Pemanfaatan daun sirih terhadap penyakit gingivitas pada daerah terpencil.
  57. Pengaruh asap kayu bakar terhadap resiko terjadinya ISPA pada bayi dan anak balita di Desa ……
  58. Authorized.pngMetode dan teknologi pelayanan asuhan keperawatan di Provinsi …………….
Tahun 2000 / 2001
  1. Koping yang sering digunakan ibu post partum primapara untuk mengatasi nyeri post episiotomi.
  2. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja bidan di desa dalam peningkatan peran serta masyarakat di Kabupaten .................
  3. Pengaruh penggunaan alat kontrasepsi terhadap Indeks Masa Tubuh (IMT) wanita Pasangan Usia Subur (PUS) di Kotamadya ……………………
  4. Pengaruh terapan komunikasi terapeutik oleh perawat terhadap perubahan psikososial pasien yang dirawat di Rumah Sakit.
  5. Penilaian pola pikir ibu post partum terhadap kinerja perawat dalam perawatan ibu hamil di …….
  6. Pengaruh senam hamil dalam upaya menurunkan rasa nyeri pada kala I persalinan anak pertama dan kedua yang belum pernah melakukan pada anak pertama.
  7. Pengaruh metoda tim terhadap tingkat kepuasan pasien akan asuhan keperawatan di ……………
  8. Efektivitas pelaksanaan konseling KB terhadap ibu-ibu post partum yang sudah mempunyai anak dua atau lebih di RSU ……………….
  9. Pengaruh tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perawatan payudara selama periode ante natal terhadap pelaksanaan perawatan payudara di poliklinik RSU ……………..
  10. Deskriptif penerapan asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan mobilisasi dini pada pasien post operatif dengan narkose umum.
  11. Pengaruh tingkat kerusakan sikat gigi terhadap kebersihan gigi dan mulut pada anak SD di desa tertinggal.
  12. Asuhan keperawatan penderita kusta dalam mencegah kekambuhan luka di RS ………….
  13. Perilaku keluarga dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit diare pada anak usia 0 – 2 tahun di Kecamatan ……………….
  14. Pengaruh pemberian asuhan keperawatan keluarga terhadap peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat lansia dengan hipertensi.
  15. Peran keperawatan keluarga dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit Ascariasis pada anak SD …………………
  16. Efrektivitas tes psikologi pada seleksi penerimaan mahasiswa Akper ……………..
  17. Hubungan kumur-kumur larutan fluor dengan penurunan frekuensi karies pada gigi molar permanen pertama rahang bawah yang baru erupsi.
  18. Analisis kecerdasan emosional perawat dalam pelaksanaan tugas-tugas keperawatan di RSUD …..
  19. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan di …
  20. Pemberdayaan perawat dan keluarga dalam perawatan klien TBC paru di Rumah Sakit.
  21. Waktu pelaksanaan Bladder Training pada pemasangan kateter balon dengan klien stroke.
  22. Pengaruh kedalaman selang WSD di bawah permukaan cairan botol dengan banyaknya cairan pada perawatan klien hemathoraks.
  23. Model tindakan keperawatan untuk mengatasi kecemasan pada klien pre operasi di RSU ……
  24. Peningkatan kemampuan ibu dalam merawat stoma pada bayi dengan pendekatan pendidikan kesehatan.
  25. Pengaruh pelatihan manajemen terhadap pengetahuan sikap dan perilaku perawat dalam kerja tim di RSU …………….
  26. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan pasien dengan spinal anastesi di RSUP Fatmawati dan RSUD ………………
  27. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku kepatuhan petugas kesehatan dalam pencegahan infeksi nosokomial luka operasi di kamar bedah ……………..
  28. Authorized.pngPerbedaan persepsi antara perawat dan keluarga terhadap kebutuhan perawatan rumah klien gangguan jiwa di RS ………….
  29. Hubungan antara penugasan mandiri di laboratorium keperawatan dengan kompetensi merawat luka bagi mahasiswa Akper di lahan praktek Rumah Sakit.
  30. Pemberdayaan keluarga dalam memotivasi mobilitas lanjut usia melalui penyuluhan pada keluarga.
  31. Memberdayakan klien dengan Diabetes Mellitus terhadap kepatuhan kontrol dan pengelolaan Diabetes Mellitus melalui penyuluhan di RS ……………..
  32. Pemberdayaan keluarga dalam menstimulasi perkembangan anak usia 0 – 12 bulan melalui pedoman stimulasi perkembangan anak di wilayah kerja Puskesmas …………………
  33. Pemberdayaan keluarga melalui pengembangan model pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten ………………..
  34. Efektivitas pasta gigi berfluor dibandingkan dengan topikal aplikasi fluor terhadap pencegahan karies gigi pada anak umur 11 –12 tahun di SD N Kecamatan ……………..
  35. Peranan perawat gigi di Puskesmas dalam pembinaan kader di posyandu untuk meningkatkan kesehatan gigi.
  36. Pengaruh sinar ultra violet terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus ……………
  37. Bentuk sentuhan yang efektif pada fase orientasi terhadap klien menarik diri di RS Jiwa.
  38. Pengaruh penggunaan alat kontrasepsi dahak pada penderita tuberkulosis paru.
  39. Efektivitas waktu penyuluhan pasien pre operasi yang direncanakan dalam mengurangi tingkat kecemasan pasien di RS
  40. Efektivitas penggunaan air sirih dalam penyembuhan luka perineum pasca persalinan.
  41. Pengaruh perawatan payudara antenatal terhadap inisiasi laktasi di ……….
  42. Pengaruh penggunaan skin traksi buatan sendiri terhadap askep pasien fraktur di RSU ……
  43. Pengaruh pendidikan kesehatan tentang perawatan penyakit kepada pasien Ca Cervix terhadap (peningkatan) kemandirian.
  44. Pengaruh pemberian terapi bermain terhadap penurunan kecemasan pada anak toddler di instalasi rawat inap II RSUD …………..
  45. Pengaruh penerapan model adaptasi di rumah secara bertahap penurunan frekuensi rawat ulang klien gangguan jiwa di RSJ …………
  46. Pengaruh pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga melalui strategi dots terhadap angka konversi penderita TBC Paru di Kabupaten …………tahun 2000
  47. Sistim pakar untuk menegakkan diagnosa keperawatan dan alternatif intervensi keperawatan.
  48. Survei pengetahuan dan sikap perawat Puskesmas terhadap asuhan keperawatan keluarga pada orang dengan HIV / AIDS (ODHA) di Kotamadya ..............
  49. Pengaruh rooming in terhadap tingkat kemandirian ibu primipara dalam merawat bayi baru lahir.
  50. Perubahan perkembangan psikologi dan perilaku sosial pada anak usia prasekolah setelah menjalani rawat inap di RS (studi terhadap dampak hospitalisasi).
  51. Hubungan tingkat pengetahuan keluarga tentang perawatan klien gangguan jiwa di rumah dan tingkat penerimaan keluarga terhadap klien dengan frekuensi kekambuhan.
  52. Perbedaan metode penyuluhan proyeksi dibandingkan dengan metode ceramah dan tanya jawab untuk meningkatkan perilaku kesehatan masyarakat di Kabupaten ……………..
  53. Authorized.pngEfektivitas "Morning Report" pengaruhnya terhadap kepuasan kerja perawat dan kepuasan pasien di ………………
  54. Uji aktifitas enzim pensin dari cairan lambung pada bayi premature dan bayi aterm.
  55. Analisis faktor pengaruh antara sifat cemas dan keadaan cemas dengan intensitas nyeri pasca bedah efektif di RSUD .............
  56. Pandangan keluarga tentang kehidupan yang bahagia di hari tua bagi lanjut usia (suatu studi kualitatif).
  57. Tingkat penerimaan keluarga penderita gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa.
  58. Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap keberhasilan polindes dalam upaya meningkatkan pencapaian kunjungan ibu hamil dan ibu bersalin di Kabupaten …………….
  59. Kadar fluor efektif dalam menurunkan karies gigi pada anak SD tahap II tahun ...............
  60. Studi tentang perilaku ketaatan diet pasien Diabetes Mellitus di RSUP ....................
  61. Hubungan pola pangan terhadap atrisi gigi pada masyarakat kelompok usia 12 – 20 tahun di Kotamadya dan Kabupaten ……………….
  62. Hubungan antara sosio ekonomi, perilaku orang tua terhadap sindrom botol susu pada anak pra sekolah di Kecamatan …………………….
  63. Studi tentang faktor-faktor tidak tercapainya cakupan imunisasi tetanus toksoid calon pengantin wanita di Kecamatan ………………………
  64. Efektivitas larutan pinang sebagai bahan penghambat penyakit periodontal.
  65. Efektivitas latihan nafas dalam terhadap tingkat rasa nyeri klien pasca bedah laparatomi di RSUD
  66. Pengaruh lamanya konsumsi gohu terhadap pembentukan karies gigi masyarakat di Kotamadya Manado dan alternatif penanggulangannya.
  67. Pengaruh tingkat pendidikan keluarga terhadap penerimaan kembali pasien gangguan jiwa di RS Jiwa ……….
  68. Persepsi keluarga tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan klien gangguan jiwa di lingkungan keluarga di ………………….
  69. Hubungan infeksi cacingan dengan kadar Hb, status gizi dan prestasi belajar anak SD di desa ………….
  70. Authorized.pngTinjauan pola asuh keluarga nelayan terhadap proses perkembangan anak usia pra sekolah (3 – 6) tahun di pesisir pantai dan ……………

  1. Pengaruh mobilisasi terhadap lamanya perawatan pasien stroke hemoragi dan strokeischemik di ruang rawat inap syaraf RSU ……………
  2. Pengaruh daya kerja / kreatifitas petugas perawatan terhadap peningkatan pelayanan klien dalam penerapan asuhan keperawatan di RSU ……………
  3. Efektivitas rangsang air hangat dan dingin terhadap miksi pada klien post partum di RS dan Rumah Bersalin ................
  4. Hubungan supervisi kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana di unit rawat inap RSUP …
  5. Analisa kualitatif mengenai perilaku perawat dan mutu layanan keperawatan menurut persepsi pasien dan korban gempa bumi 7,3 pada skala richter di ……… (sebuah studi kasus untuk penyempurnaan disaster manual).
  6. Evaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan pemberian ferum pada ibu hamil dalam mengatasi anemi kahamilan pada Poli KIA Puskesmas di ……………
  7. Peranan pengelola SDN terhadap pelayanan kesehatan gigi dengan sistim pembayaran subsidi silang dalam menyongsong era desentralisasi di SDN Kecamatan ………………
  8. Pengaruh pemberian sorbitol dibandingkan sukrosa terhadap pembentukan plak gigi pada mahasiswa AKG …………..
  9. Studi tentang efektivitas penggunaan manual asuhan bagi anggota keluarga dalam melaksanakan asuhan di rumah pada ibu hamil dengan pre eklamsi ringan (kasus di RSUP …………….
  10. Pengaruh penggunaan media grafis komik memakai tokoh "Saras 008 dan Panji Manusia Milenium" dalam pembelajaran UKS terhadap tingkat pemahaman anak SD kelas 1 – 3 tentang personal hygiene di Provinsi ………..
  11. Pengaruh penerapan terapi vokasional terhadap tingkat kemandirian hidup klien gangguan jiwa kronis di RS Jiwa …………..
  12. Hubungan antara persepsi tentang penyakit TBC dengan sikap anak remaja yang mempunyai orang tua menderita penyakit TBC paru.
  13. Pengaruh pelatihan manajemen keperawatan terhadap kemampuan kepala ruangan memotivasi bawahan dalam meningkatkan kepuasan klien.
  14. Studi banding antara bidan dengan menggunakan format asuhan keperawatan dan bidan dengan menggunakan format asuhan kebidanan.
  15. Pengaruh support sistem keluarga terhadap keberhasilan pengobatan TB paru di Kabupaten ….
  16. Faktor-faktor yang mempengaruhi drop out pada peserta JPKM di wilayah kerja Puskesmas …………
  17. Persepsi konsep diri wanita pasca mastektomi.
  18. Peran perawat Puskesmas dalam merawat luka post operasi pasien di masyarakat setelah pulang dari RS di ……………
  19. Analisis kebutuhan tenaga perawat berdasarkan tingkat ketergantungan pasien di RSU ……..
  20. Profil dan kinerja bidan di desa Kotamadya ..............Provinsi ..............

TOPIK PENELITIAN KEPERAWATAN ANAK
Authorized.png
  1. Stres akibat dampak hospitalisasi pada anak.
  2. Penerapan konsep asuhan keperawatan anak dengan paradigma atraumatic care.
  3. Menilai tahap perkembabgan pada bayi / anak dengan menggunakan format DDST.
  4. Intervensi stimulasi untuk mencapai tahap tumbuh kembang bayi/anak.yang optimal.
  5. Penentuan jenis permainan sesuai tahap tumbuh kembang anak dan jenis penyakit.
  6. Pemberian imunisasi..
  7. Perawatan anak dengan pemberian kemoterapi.
  8. Pelaksanaan MTBS untuk mengenali gejala awal penyakit pada anak.
  9. Fototerapi pada bayi dengan Hyperbilirubin.
  10. Pemberian cholustrum pada BBL.
  11. Perubahan perkembangan psikologi dan perilaku sosial pada anak usia prasekolah.
  12. Peran ortu dalam penanggulangan dini penyakit demam berdarah dengue.





1.     Hubungan Antara Penyakit Diare Dengan Fasilitas Jamban Keluarga & Sarana Air Bersih di Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa
2.     Pengaruh Komunikasi Teraupetik Perawat Terhadap Kemampuan Menilai Realitas Klien Halusinasi Di Ruang Perawatan Kenanga di BPRS Dadi Provinsi Sulawesi Selatan
3.     Hubungan Tingkat Pendidikan & Pengetahuan Orang Tua Dengan Anak Menderita Diare Di Ruang Perawatan Anak di RSU Kabupaten Pangkep
4.     Hubungan Pengetahuan & Status Ekonomi Dengan Pembersihan Genetalia Eksterna Pada Ibu Post Partum di RSUD. A. Djemma Masamba Kab. Luwu Utara
5.     Pengaruh Penggunaan Betadin Salep Dengan Kejadian Plebithis Pada Tempat Pemasangan Infus Intravena Pada Pasien Rawat Inap di RSUD Tenriawaru Bone
Authorized.png
6.     Pelaksanaan Manajemen Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap RS. Kusta Makassar
7.     Analaisis Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Terhadap Klien Psikotik Di BPRS Dadi Makassar.
8.     Hubungan Tingkat Pendidikan & Pengetahuan Ibu Dengan Anak Demam Tifoid Di RSUD. Takalar. Tahun 2006.
9.     Pengaruh Teknik Relaksasi Napas Dalam Terhadap Adaptasi Nyeri Pasien Inpartu Kala I Di Ruang Intranatal RSU. Pangkep
10.   Faktor Yang Berhubungan Dengan Higiene Perorangan Klien Di Ruang Perawatan Interna BPRSUD Labuang Baji Makassar.
11.   Studi Tentang Pemberian Obat - Obat General Anestesi Terhadap Penurunan Nialai APGAR Sore Bayi Pada Persalinan Sectio Caesaria Di RSUD. Syekh Yusuf Gowa.
12.   Studi Tentang Mutu Pelayaanan Keperawatan Di Instalasi Rawat Darurat (IRD) RS. Tingkat II Pelamonia
13.   Hubungan Peran Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi dasar Di Puskesmas bajeng Kabupaten Gowa.
14.   Pengaruh Terapi Bermain Pada Anak Usia 1 - 5 Tahun di Ruang Rawat Inap Anak Rumah Sakit Umum Labuang Baji Makassar.
15.   Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Keteraturan Berobat Penderita TBC Di Puskesmas Barandasi Maros.
16.   Hubungan Perawatan Payudara Dengan Kelancaran ASI Pada Ibu Masa Nifas Di Ruangan Nifas Rumah Sakit Umum Daya Makassar
17.   Hubungan Antara Beban Kerja & Kondisi Kerja Dengan Stress Perawat Di Ruang ACU RS. TKT II Pelamonia Makassar.
18.   Faktor Risiko Merokok Terhadap Penderita  Penyakit jantung Koroner Di RS. Pelamonia Makassar Tahun 2007.
19.   Hubungan Antara Perilaku Ibu Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Di ORW 01 Kelurahan Tidung Kecamatan Rappocini Kota Makassar.
20.   Hubungan Tingkat Pendidikan & Pengetahuan Ibu Dengan Derajat Penyakit Diare Yang DiDerita Anak Di Ruang Perawatan Anak RSUD. Patalassang Takalar.
21.   Pengetahuan Sikap & Tindakan Masyarakat Tentang Pengetahuan Demam Berdarah Dengue Di Kelurahan Wala - Walaya Kecamatan Tallo Makassar Tahun 2007.
22.   Pengaruh Pendidikan Seksualitas Terhadap Peningkatan Remaja Di SMP Negeri 3 Panca Rijang Kabupaten Sidrap.
23.   Pengaruh Pendampingan Suami Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida Kala I Fase Aktif Di Ruang Bersalin Rumah Sakit Umum Haji Makassar.
24.   Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Keluarga Dengan Derajat Kegawatan Penyakit Diare Di Ruang Perawatan Anak Rumah Sakit Pelamonia Makassar.
25.   Perilaku Penderita & Peran Keluarga Pada Pengobatan TB Paru Di Rumah Sakit Pelamonia Makassar.
26.   Studi Perilaku Merokok Perawat Laki - Laki Di Rumah Sakit TK II Pelamonia Makassar.
27.   Tinjauan Kepuasaan Pasien Terhadap Pelayanan Keperawatan Di Ruang Penyakit Dalam RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.
28.   Pengetahuan Sikap & Perilaku Siswa SPK Rumkit TK. II Pelamonia Makassar Tentang Penyalahgunaan Narkotika Psikotropika & Zat Adiktif di RS. TK. II Pelamonia Makassar
29.   Perbandingan Pertumbuhan & Perkembangan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) & Bayi Lahir Normal Selama 7 Hari Pertama Kelahiran Di RSIA. St. Fatimah Makassar
30.   Karakteristik Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Hamil di RS. Pelamonia Makassar.
31.   Faktor Presipitasi Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Perilaku Kekerasan Pada Klien Gangguan Jiwa Di BPRSD Dadi Provinsi Sulawesi Selatan.
32.   Karakteristik Terjadinya Abortus Di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar.
Authorized.png
33.   Studi Kepuasaan Pasien Rawat Inap Terhadap Pelayanan Askes Di Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Gowa Tahun 2007
34.   Faktor - Faktor Yang Berhubungan Terjadinya Katarak Di Polik Mata BPRS. Labuang Baji Makassar.
35.   Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Keteraturan Berobat Penderita TB Paru Di B4 Kota Makassar.
36.   Faktor - Faktor Yang Berhubungan Terjadinya DM Type II Di Polik END BPRS. Labuang Baji Makassar.
37.   Faktor Yang Berhubungan Dengan Higiene Perorangan Klien Di Ruang Perawatan Interna RS. Islam Faisal Makassar.
38.   Pengaruh Penerapan Asuhan Keperawatan Terhadap Kemampuan Klien Dalam Mengontrol Perilaku Kekerasan Di Ruang Kenari & Mahoni Serta Meranti BPRS Dadi Makassar.
39.   Faktor - Faktor Resiko Berhubungan Dengan Demam Tifoid Di RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.
40.   Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Anak Umur 6 - 11 Tahun Di Ruang Perawatan Anak RS. Pelamonia Makassar.
41.   Studi Tentang Anemia Gizi Pada Ibu Hamil Di Rumah Sakit Bersalin Pertiwi Makassar Tahun 2005.
42.   Analisis Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Persalinan Caesar Di RS. Baersalin Pertiwi Tahun 2007.
43.   Karakteristik Kematian Perinatal Di Rumah Sakit Ibu & Anak ST. Fatimah Makassar Tahun 2005
44.   Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Anak Sekolah Pada Penderita Diare Di Ruang Perawatan Anak Rumah Sakit Pelamonia Makassar.
45.   Studi Tentang Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap BPRSUD. Labuang Baji Makassar.
46.   Pengaruh Teknik Relakasasi Pada Pasca Laparatomy Di Rumah Sakit Umum Tkt II Pelamonia Makassar.
47.   Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Di Rumah Sakit Pelamonia Makassar.
48.   Mutu Pelayanan Keperawatan Di Titik Pelayanan Kesehatan Telkom Makassar Tahun 2007
49.   Tingkat Kepuasaan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Pada Pasien Rawat Inap Di Ruang Perawatan Lantai II B Di RS. Pelamonia Makassar.
50.   Hubungan Kepuasan Pasien & Keluarga Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat Jalan Di RSAL. Jala Ammari Makassar.
51.   Pengaruh Aspek Perilaku Sehat Terhadap Kecepatan Penyembuhan Pasien ISPA Di Bangsal Anak Rumah Sakit TK. II Pelamonia Makassar.
52.   Karakteristik Faktor - Faktor Penyebab Penyakit Hernia Ingunialis Di RS. TK. II Pelamonia Makassar.
53.   Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Keteraturan Berobat Klien TBC Paru Di Rumah Sakit Pelamonia Makassar.
54.   Studi Tentang Kejadian Seksio Secaceria Di RSUD. Labuang Baji Makassar.
55.   Analisis Pengaruh Kompres Dingin Terhadap Penurunan Sensasi Nyeri Pada Pasien Post Op Herniatomi Di Rumah Sakit Pelamonia Makassar.
Authorized.png
56.   Analisis Penyebab Kejadian Asfiksia Neonatarum Di RSU. Pusat Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.
57.   Gambaran Faktor - Faktor Penyebab Asma Bronchiale Di RS Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.
58.   Efektifitas Model Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Ibu Balita Mengenai Penyakit Polio Di Puskesmas Palangga Kabupaten Gowa.
59.   Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Penemuan Kasus TB Paru Di Puskesmas Pallangga Kabupaten Gowa.
60.   Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi di RS. Pelamonia Makassar Tahun 2006.
61.   Gambaran Pengetahuan & Sikap Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Bayi/Balita Di Kelurahan Bonto Kio Kecamatan Pangkajene Kab. Pangkep.
62.   Hubungan Antara Pengetahuan & Sikap Ibu Balita Dengan Pemamfaatan KMS Di Kelurahan Mangempang Kecamtan Barru Kabupaten Barru.
63.   Gambaran Penatalaksanaan Hemorhoid Di Rumah Sakit Grestelina Makassar.
64.   Efek Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi Perilaku Kekerasan Terhadap Klien Dalam Mengontrol Kemarahan Di BPRS Dadi Makassar.
65.   Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian BBLR Di RSB. Pertiwi Makassar.
66.   Hubungan Kualitas Pelayanan  Puskesmas MTBS Dengan Kesembuhan Anak Balita.
67.   Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Imunisasi Dasar Pada Bayi Di Wilayah Puskesmas Dongi Kecamatan Pitu Riawa Kabupaten Sidrap.
68.   Pengaruh Penggunaan Kompres Hangat Terhadap Penurunan Sensasi Nyeri Pasca Laparatomi Di Rumah Sakit Umum Nene Mallomo Kabupaten Sidrap Tahun 2007.
69.   Faktor - Faktro Yang Mempengaruhi Penemuan Kasus TB Paru Di Puskesmas Pallangga Kabupaten Gowa.
70.   Hubungan Antara Tindakan Keperawatan Penurunan Kecemasan Dengan Tingkat Kecemasan Pada Klien Fraktur Preoperatif Di RSUD Nene Malomo Kabupaten Sidrap
71.   Hubungan Antara Pola Makan Dengan Kejadian Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanru Tedong Kabupaten Sidrap.
72.   Faktor - Faktor Yang Beruhubngan Dengan Keteraturan Berobat Penderita TB Paru Di Puskesmas Pangkajene Kecamatan Maritengngae Kabupaten Sidrap.
73.   Hubungan Antara Status Gizi Dengan Prestasi Belajar Siswa SDN No.3 Tonronge Kecamatan Baranti Kabupaten Sidrap.
74.   Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Pangkajene Kabupaten Sidrap.
75.   S\tudi Beban Kerja Tenaga Perawat Di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Umum Nene Malomo Kabupaten Sidrap Tahun 2006.
76.   Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Bumil Di Puskesmas Kulo Sidrap.
77.   Studi Beban Kerja Tenaga Perawat Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Andi Makkasau Kota Pare-Pare.
78.   Efektifitas Perawatan Luka Steril Tentang Kontinyu & Intermitten Terhadap Penyembuhan Luka Operasi Di RS. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap.
79.   Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Anak Balita Dengan Pemanfaatan Kartu Menuju Sehat.
80.   Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Penolong Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Rappang Kabupaten Sidrap.
81.   Faktor Risiko Kejadian Abortus Di Rumah Sakit Umum Daerah Nene Mallomo Kabupaten Sidrap Tahun 2004-2005.
82.   Studi Manajemen Proses Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Nene Mallomo Kabupaten Sidrap Tahun 2006.
83.   Hubungan Penampilan Kerja Dengan Mutu Pelayanan Kesehatan Di RSU Nene Mallomo Kabupaten Sidrap Tahun 2006.
84.   Hubungan Peran Ibu Tentang Imunisasi 0 - 5 Tahun  Di RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap Tahun 2007.
85.   Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Imunisasi Tetanus Toxoid Di Puskesmas Lawawoi Kabupaten Sidrap.
86.   Pengetahuan & Sikap Perawat Dalam Penerapan Asuhan Keperawatan Pada Klien Anak Diare Di RSUD. Arifin Nummang Rappang.
87.   Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Ketepatan Sistem Pencatatan & Pelaporan Terpadu Puskesmas di Kabupaten Sidrap.
88.   Pengetahuan & Sikap Siswa SMU Negeri I Sidrap Tentang Upaya Pencegahan HIV AIDS Tahun 2007.
89.   Gambaran TingkatPendidikan & Pengetahuan Orang Tua, Anak Penderita Tentang Demam Berdarah  Di Rumah Sakit Umum Nene Mallomo Kabupaten 2007.
Authorized.png
90.   Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Ketaatan Ibu Dalam Memberikan ASI Ekslusif Di Puskesmas Mattirobulu Kabupaten Pinrang.
91.   Pengetahuan & Sikap Ibu Balita Terhadap Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Amparita Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap.
92.   Pengaruh Mobilisasi Diri Terhadap Waktu Pemulihan Fungsi Peristaltik Usus Pasien Pasca Bedah Laparotomi Di RS. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap.
93.   Pengetahuan & Tindakan Perawatan Dalam Mengatasi Nyeri Pasien Pasca Operasi Di Ruang Rumah Sakit Umum Daerah Nene Malomo Kabupaten Sidrap.
94.   Analisis Biaya Satuan Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Rumah Sakit Umum Nene Malomo Kabupaten Sidrap Tahun 2005
95.   Faktor - Faktor Penyebab Hernia Inguinalis Di Ruang Perawatan Bedah RSUD. A. Makassau Pare - Pare.
96.   Hubungan Penyuluhan Kesehatan Dengan Kemampuan Ibu Menstimulasi Anak 0 - 12 Bulan Di Rumah Sakit Umum Nene Mallomo Kabupaten Sidrap
97.   Studi Kepuasaan Pasien Rawat Inap Terhadap Pelayanan Askes Di Rumah Sakit Umum Nene Mallomo Kabupaten Sidrap Tahun 2006.
98.   Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Diare Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Di RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap Tahun 2007.
99.   Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Di Puskesmas Tanru Tedong Sidrap Tahun 2006.
100. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Apendisitis di BPRSUD A. Makkasau Kota Parepare
101. Hubungan Kominkasi Teraupetik Dalam Laporan Pergantian SHIFT Dengan Kualitas Administrasi Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Nene Mallomo Kabupaten Sidrap.
102. Studi Kualitatif Pengelolaan Obat Pasien Umum Di Rsud. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap Tahun 2006.
103. Hubungan Pengetahuan & Penanganan Dini Orang Tua Dengan Penyakit DBD Yang Dirawat Inap Di RSUD. Arifin Numang Kabupaten Sidrap.
Authorized.png
104. Analisis Mutu Pelayanan Pada Pasien ASKES Di Ruang Rawat Inap RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap.
105. Hubunmgan Pemanfaatan KMS Dengan Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Amparita Kec. Tellue Limpoe Kabupaten Sidrap.
106. Hubungan Pengasuhan Dalam Praktek Pemberian Makanan Dan Perawatan Dasar Dengan Status Gizi Anak Usia 12 - 59 Bulan.
107. Hubungan Home Visit Perawat Terhadap Keteraturan Minum Obat Pada Klien Tuberkolosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Baranti Kabupaten Sidenreng Rappang.
108. Faktor - Fakor Yang Mempnegaruhi Terjadinya Penyakit ISPA Pada Anak Balita Di PKM Anggeraja Kabupaten Engrekang.
109. Pengaruh Komunikasi Teraupetik Terhadap Penyembuhan Klien Tipoid Di Bagian Interna RS. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap.
110. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian ASI Esklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Rappang
111. Studi Tentang Persepsi Ibu Terhadap Pemberian ASI Ekslusif Di Puskesmas Alliretengae Kecamatan Turikale Kabupaten Maros.
112. Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Terhadap Sikap Petugas Di Polik  Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Salewangang Maros Tahun 2007.
113. Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Pengawas Menelan Obat (PMO) Pada Penyakit Tuberkolosis Paru Di Puskesmas Bantimurung.
114. Hubungan Pengetahuan & Sikap Dengan Perilaku Pola Makan Klien Diabetes Melitus Di Puskesmas Andalas.
115. Peran Serta Kader  Kesehatan Dalam Penyuluhan Gizi Anak balita Di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Simbang Kabupaten Maros.
116. Efektivitas Pemberian Kompres Hangat Daerah Dinding Perut (Abdomen) & Daerah Vena Besar Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Klien Febris Di BPRSUD Tenriawaru Bone.
117. Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Askep Ruang Rawat Inap Betahadin II RS. Stella Maris Makassar Tahun 2007
118. Kepatuhan Berobat Penderita HIV/AIDS Di Sulawesi Selatan Yang Berobat Di RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar Tahun 2006-2007.
119. Hubungan Pelaksanaan Fungsi Kepala Ruangan & Kinerja Perawat Pelaksana Di Ruang Perawatan Lontara II Bedah RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.
120. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan & Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Di Ruang Perawatan Anak BPRSD Salewangang Maros.
121. Faktor - faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Gowa.
Authorized.png
122. Pengetahuan & Sikap Ibu Dalam Perawatan Anak Demam Pasca Imunisasi Campak Di Kelurahan Batang Kaluku Kabupaten Gowa.
123. Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasaan Kerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSUD. Pinrang.
124. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan & Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian Penyakit Diare Di Ruang Perawatan Anak BPRSD Salewangang Maros.
125. Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Keberhasilan Pengobatan TB Paru Strategi DOTS Di Puskesmas Watampone Kabupaten Bone.
126. Pengaruh Penerapan Asuhan Keperawatan Terhadap Kemampuan  Terisolasi Sosial Menarik Diri Di BPRS. Dadi Makassar.
127. Dampak Imobilisasi Terhadap Kondisi Psikososial Pada Klien Terpasang Traksi Di RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.
128. Efek Penerapan Asuhan Keperawatan Terhadap Kemampuan Mengontrol Halusinasi Di Ruang Kenari & Kenanga BPRS Dadi Prov. Sul-Sel
129. Hubungan Antara Menyusui Setelah Persalinan Dengan Kelancaran Produksi ASI.
130. Hubungan Tingkat Pendidikan & Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian Demam Tifoid Di Ruang Perawatan Anak BPRSD. Salewangang Maros.
131. Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Metode Kontrasepsi Efektif Pada Pasangan Usia Subur Di RSIA. Siti fatimah Makassar.
132. Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Perawat Dalam Pelaksanaan Dokumentasi Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Ibnu Sina YW UMI Makassar
133. Gambaran Respon Nyeri Pada Persalinan Kala I Fase Aktif Sebelum & Sesudah Intervensi Dengan Tehnik Effleurage di Rumah Sakit Bersalin Ananda Makassar.
134. Analisa Peran & Tingkat Kepuasaan Kerja Perawat Komunitas Di Puskesmas Sekabupaten Konawe Sulawesi Tenggara.
135. Analisis Penerapan Proses Keperawatan Di Rumah Sakit Umum Tenriawarau Kabupaten Bone
136. Studi Tentang Kepuasan Pasien Askes Terhadap Pelayanan Rawat Inap Pada Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Makassar.
137. Pengaruh Senam Nifas Terhadap Involusi Uteri Pada Ibu Pasca Salin Hari I - III Di RSUD. Dr. M. Haulusi Ambon.
138. Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Penerapan Asyhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Salewangan Maros.
139. Faktor - faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Di Ruang Interna RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.
140. Hubungan Prinsip Manajemen Waktu Dengan Produktifitas Kerja Kepala Ruangan Di RSU. TKT. Pelamonia Makassar Tahun 2007.
141. Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Flu Burung Di Kabupaten Maros
142. Pengaruh Orientasi Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Yang Dirawat Di Ruang Perawatan Rumah Sakit Kusta Makassar.
143. Analisis Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemasangan Kateter Kandung Kemih Dengan Infeksi Nosokomial Di RSU. Pelamonia Makassar.
144. Pengetahuan & Perilaku Pasien Terhadap Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner Di Poliklinik Jantung RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Authorized.png
145. Pengaruh Pemberian "Cognitive Support" Terhadap Koping Pada Pasien "Congestive Heart Failure" Di Ruang Rawat Inap Lontara I Kardiologi RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo makassar.
146. Hubungan Jenis & Lama Pemakaian Alat Kontrasepsi Hormonal Dengan Peningkatan Berat Badan Akseptor vKB Di Puskesmas Andalas Makassar.
147. Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelancaran Produksi ASI Pada Post Partum Di BPRSUD. Labuang Baji Makassar.
148. Kejadian Plebhitis Pada Pasien Rawat Inap Di RSUD. Syekh Yusuf Kabupaten Gowa Makassar.
149. Perubahan Konsep Diri Pada Pasien Kusta Di RS. Daya Makassar.
150. Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Gastritis Pada Pasien Rawat Inap & Rawat Jalan Di RSUD. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.
151. Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang HIV/AIDS Dengan Pelaksanaan Universal Precaution Di IRD RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.
152. Hubungan Stress Dengan Kejadian Hipertensi Di RSUD. Syekh Yusuf Kabupaten Gowa.
153. Hubungan Antara Motivasi Kerja Dengan Kinerja Perawat Di RSUD Salewangang Maros.
154. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penerapan Prinsip Enam Tepat Dalam Pemberian Obat Oleh Perawat Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Bhayangkari Makassar.
155. Analisis Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingginya Tingkat DHF Di BPRSD. Salewangang Maros
156. Studi Tentang Perkembangan Motorik Anak Balita 3 - 5 Tahun Di Panti Inang Matutu Makassar Tahun 2007.
157. Hubungan Antara Pengetahuan & Sikap Pengawas Menelan Obat Bagi Penderita Tuberkolosis Paru Strategi DOTS Di Puskesmas Segeri Kabupaten Pangkep.
158. Gambaran Tentang Pengetahuan Sikap & Tindakan Keluarga Terhadap  Kejadian Demam Berdarah Dengue Pada Wilayah Kelurahan Tamalanrea Makassar.
159. Analisis Hari Rawat Untuk Mengetahui Kerugian Ekonomi (Economic Cost) 5 Jenis Penyakit Trpis Di Unit Rawat Inap RS. Salewangan Maros.
160. Hubungan Antara Pendidikan dan Pengetahuan Dengan Aktifitas Seksual Selama Kehamilan Pada Ibu Hamil Primigravida Di RS. Pelamonia Makassar.
161. Analisis Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Morbiditas Bronkhopneumoni di Instalasi BPRSD. Salewangang Maros
162. PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP RESPON KECEMASAN KELUARGA KLIEN YANG DIRAWAT DI RUANG ICU
163. FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PASANGAN USIA SUBUR (PUS) UNTUK MEMILIH TUBEKTOMI SEBAGAI ALAT KONTRASEPSI MANTAP
164. TINJAUAN KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT IBNU SINA YW-UMI MAKASSAR
165. TINGKAT KEPUASAN PASIEN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS) TERHADAP MUTU PELAYANAN DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR
Authorized.png
166. TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT PELAKSANA TERHADAP TINDAKAN KEPERAWATAN DALAM MENGATASI NYERI PADA PASIEN POST OPERASI
167. HUBUNGAN FUNGSI KEPALA RUANGAN DENGAN PELAKSANAAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP
168. HUBUNGAN ANTARA TEKNIK RELAKSASI NAPAS DALAM DENGAN PENURUNAN SENSASI NYERI PADA PASIEN FRAKTUR
169. HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERAN PERAWAT SEBAGAI PELAKSANA DALAM PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT DENGAN HENTI JANTUNG DAN HENTI NAPAS
170. FAKTOR RESIKO PENYEBAB KEJADIAN CA KOLON DI BAGIAN ENDOSKOPI
171. STUDI TENTANG UPAYA PENGEMBANGAN TENAGA PERAWAT DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR
172. HUBUNGAN MOTIVASI DAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT RSUD H. A. SULTAN DG RADJA KABUPATEN BULUKUMBA
173. HUBUNGAN ANTARA KINERJA PETUGAS KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TENTANG PEMBERIAN PELAYANAN
174. HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI ESENSIAL DI RUMAH SAKIT UMUM TENRIAWARU BONE.
175. PENGARUH TEHNIK GATE KONTROL TERHADAP PENURUNAN SENSASI NYERI PADA PASIEN LAPARATOMI DI RS BAYANGKARA A. MAPPAODDANG MAKASSAR
176. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN KEGIATAN RUTIN SEHARI HARI/ADL (ACTIVITIES OF DAILY LIVING)A LANJUT USIA DI PANTI SASANA TRESNA WHERDA MAPPAKASUNGGU KOTA PAREPARE
177. HUBUNGAN ANTARA KINERJA PETUGAS POSYANDU DENGAN TINGKAT KEPUASAN IBU BALITA PENGGUNA POSYANDU DI KEL. WATANG SOREANG KEC. SOREANG KOTA PAREPARE
178. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA ANAK BALITA DI PUSKESMAS MARIO NA MADISING KOTA PAREPARE SULAWESI SELATAN
179. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP BADAN PENGELOLA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SALEWANGANG KABUPATEN MAROS TAHUN 2008
180. FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI YANG MEMPENGARUHI PERAWAT DALAM MELANJUTKAN PENDIDIKAN S1 KEPERAWATAN DI RS IBNU SINA MAKASSAR
181. HUBUNGAN ANTARA TINDAKAN PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH PASIEN DEMAM THYFOID
182. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL PADA AKSEPTOR KB DI PUSKESMASKOTA
183. PERAN PERAWAT PELAKSANA DALAM PELAKSANAAN PROSES KEPERAWATAN
184. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BATU SALURAN KEMIH DI RUANG PERAWATAN
185. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)
Authorized.png
186. HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM ASUHAN KEPERAWATAN TERHADAP PENYEMBUHAN PADA KLIEN HALUSINASI DI BPRS DADI PROPINSI SULAWESI SELATAN
187. TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT PELAKSANA TERHADAP PERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI BPRS DADI  MAKASSAR TAHUN 2009
188. PRILAKU DAN SIKAP IBU TERHADAP PROGRAM IMUNISASI BALITA DI DESA PALAKKA DALAM WILAYAH KERJA PUSKESMAS PALAKKA KABUPATEN BARRU
189. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ABORTUS PROVOKATUS KRIMINALIS DI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR TAHUN 2009
190. KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS MA'RANG KABUPATEN PANGKEP
191. FAKTOR RESIKO KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LABUANG BAJI MAKASSAR TAHUN 2007-2008
192. PENGARUH PENGGUNAAN SODIUM CLORIDA 0,9% TERHADAP PERCEPATAN PENYEMBUHAN LUKA DI RS. PELAMONIA MAKASSAR TAHUN 2009
193. PERILAKU KELUARGA TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT DBD DI KELURAHAN LAPADDE KECAMATAN UJUNG KOTA PAREPARE
194. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS TIPE II DI RSU JAURY YUSUF PUTERA
195. PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PROSES PEMULIHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH SAKIT BERSALIN IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR
196. IMUNISASI BCG DAN STATUS GIZI BAYI YANG BERKUNJUNG DI PUSKESMAS MA'RANG TAHUN 2008
197. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN STROKE PADA PENDERITA HIPERTENSI
198. HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINDAKAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN DIARE DENGAN DERAJAT DEHIDRASI ANAK BALITA DI RUANG UNIT GAWAT DARURAT PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR
199. PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN SOSIALISASI KLIEN DENGAN MASALAH UTAMA ISOLASI SOSIAL DI BPRS DADI SULAWESI SELATAN
200. PENGARUH KUNJUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KESEMBUHAN PASIEN GANGGUAN JIWA DI UNIT INTERMEDIATE BPRS DADI MAKASSAR
201. FAKTOR-FAKTOR RISIKO TERJADINYA RENJATAN PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUANG PERAWATAN ANAK BPRSUD LABUANG BAJI MAKASSAR
202. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN CAKUPAN IMUNISASI BAYI DI DESA LASSANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOWATA POLOMBANGKENG UTARA KABUPATEN TAKALAR
203. ANALISA PERAN PERAWAT TERHADAP PELAKSANAAN PERSIAPAN TINDAKAN PERAWATAN LUKA PADA KLIEN GAWAT DARURAT DI UGD RSUD SALEWANGANG MAROS
204. HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN KADER POSYANDU DENGAN KEMAMPUAN PEMBERIAN MOTIVASI IMUNISASI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PATALASSANG KABUPATEN TAKALAR TAHUN 2008
205. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETIDAKLENGKAPAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BATITA DI PUSKESMAS TINGGIMONCONG KABUPATEN GOWA
Authorized.png
206. PENGARUH PROGRAM BERMAIN DENGAN STRES HOSPITALISASI PADA ANAK USIA SEKOLAH YANG DIRAWAT DI BANGSAL ANAK RS. LABUANG BAJI MAKASSAR
207. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAKTASI PADA IBU PRIMIPARA DI RUMAH SAKIT BERSALIN PERTIWI MAKASSAR
208. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENCEGAHAN DHF DI MASYARAKAT KELURAHAN CAILE KABUPATEN BULUKUMBA
209. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA PERILAKU PERCOBAAN BUNUH DIRI DI RUMAH SAKIT UMUM LANTO DG PASEWANG KABUPATEN JENEPONTO
210. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN HEMOPTISIS DI RUANG PERAWATAN INTERNA RSUD TENRIAWARU BONE
211. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAWATAN ISPA PADA KELUARGA BALITA TERHADAP KEJADIAN ISPA DI PUSKESMAS TUNIKAMASEANG KEC. BONTOA KAB. MAROS
212. PENGARUH PENYULUHAN PRE OPERASI TERHADAP PELAKSANAAN MOBILISASI DINI POST OPERASI PADA PASIEN YANG MENGALAMI PEMBEDAHAN ABDOMEN DI RUANG BEDAH BPRSUD LABUANG BAJI MAKASSAR
213. PERAN SERTA KELUARGA TERHADAP TINGKAT KEKAMBUHAN KLIEN SKIZOFRENIA DI RUANG POLIK RSJ DADI MAKASSAR
214. HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI KATARAK DI POLIKLINIK MATA RS PELAMONIA MAKASSAR
215. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI SELAMA KEHAMILAN PADA TRIMESTER I PADA BUMIL DI RUMAH SAKIT PERTIWI MAKASSAR
216. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETAATAN BEROBAT PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II DI RSU A. MAKKASAU PAREPARE
217. HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN IBU TERHADAP KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI RS. PELAMONIA MAKASSAR
218. HUBUNGAN ANTARA PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN GRATIS DENGAN PENINGKATAN PEMANFAATAN SARANA KESEHATAN
219. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ASUPAN CAIRAN PADA GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR
220. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN DENGAN PRE OP APENDISITIS DI RUANG BEDAH RS. PELAMONIA MAKASSAR
Authorized.png
221. HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP PERAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PERAWATAN KULIT PADA PENDERITA STROKE DI RS ISLAM FAISAL MAKASSAR
222. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI PERAWAT UNTUK IKUT PENDIDIKAN BERKELANJUTAN BIDANG KEPERAWATAN DI RSUD MASSENREMPULU KAB. ENREKANG
223. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI ANAK 3 - 5 TAHUN DI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR
224. HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DAN PERILAKU PENCEGAHAN INFEKSI LUKA OPERASI DI RUANG PERAWATAN BPRSUD TENRIAWARU BONE
225. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENDARAHAN SPONTAN PADA PENDERITA DENGUE HEMORHAGIC FEER (DHF) DI RUANG PERAWATAN INTERNA RUMAH SAKIT DAERAH SALEWANGANG MAROS
226. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN TENAGA PENOLONG PERSALINAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GAYA BARU KABUPATEN BONE TAHUN 2008
227. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN ORAL HYGIENE PADA PASIEN STROKE RUMAH SAKIT STROKE CENTER MAKASSAR TAHUN 2009
228. KARAKTERISTIK PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE DI BAGIAN PERAWATAN ANAK RS. SALEWANGANG MAROS PERIODE JANUARI - DESEMBER 2008
229. HUBUNGAN PEMBERIAN INFORMASI PROSEDURAL TERAPI INTRAVENA DENGAN SIKAP PENERIMAAN KLIEN DI UNIT GAWAT DARURAT RSUD SINJAI
230. GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA-SISWI DI SMU NEGERI 3 MAKASSAR TENTANG NAPZA DI KOTA MAKASSAR
231. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DI WILAYAH PUSKESMAS SEWO KABUPATEN SOPPENG
232. GAMBARAN FAKTOR RISIKO HIPERTENSI PADA USIA LANJUT DI PUSKESMAS RALLA
233. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA DI BAGIAN PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT IBNU SINA YW UMI MAKASSAR
234. FAKTOR PRESIPITASI YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA PERILAKU KEKERASAN PADA KLIEN GANGGUAN JIWA DI RUANG VIII RUMAH SAKIT TK. II PELAMONIA MAKASSAR
235. FAKTOR-FAKTOR RESIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN IBU HAMIL DI RSUD TAKALAR
236. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BRONCHITIS PADA BALITA DI KELURAHAN BIRA KECAMATAN TAMALANREA KOTA MAKASSAR
Authorized.png